FORDI MAPELAR

Nalar Hasta Terusing Budi

By

FILSAFAT SASTRA DAN PENDIDIKAN

Agus R. Subagyo Seorang Sastrawan Nasional asal Nganjuk Jawa Timur

Dalam rangkaian diskusi ke delapan Kelas filsafat fordi mapelar mengambil topik Filsafat, Sastra, dan Pendidikan.

Sastra, satu kata yang sering kita dengar, namun apakah kita mengerti apa sebenarnya sastra itu? Kebanyakan orang hanya menganggap sastra sekedar karya tulis semata tanpa bisa melihat suatu seni dan nilai yang ada didalamnya. Di era sekarang, sangatlah wajar jika minat akan sastra mulai menurun. Penurunan minat masyarakat termasuk pelajar terhadap sastra terjadi karena beberapa faktor. Menurut Bapak Agus R.Subagyo, seorang Penyair Rumah Ilalang, faktor penyebab menurunnya minat sastra adalah mutu pendidikan dan teknologi. Mutu pendidikan di Indonesia mengenai sastra sangatlah rendah dengan dibuktikan banyak guru bahasa Indonesia yang kurang paham tentang sastra itu sendiri. Hal ini disebabkan latar belakang pendidikan guru yang mayoritas berasal dari pendidikan bahasa Indonesia bukan dari jurusan sastra murni dan para lulusan sastra murni banyak yang tidak menjadi guru karena sebelum menjadi guru harus mengambil Akta IV yang prosesnya tidak mudah, kedua hal tersebutlah yang menyebabkan banyak murid tidak mendapat pemahaman tentang sastra itu sendiri. Selain itu, kebanyakan guru juga menentukan tema dalam pembuatan suatu karya sastra yang dapat membatasi kekreatifitasan siswa dan siswa yang tidak bisa membuat karya sesuai tema cenderung akan melakukan sebuah plagiasi, mengingat saat ini plagiasi cukup mudah dilakukan dengan hanya membuka internet dan melakukan perubahan sedikit. Sifat malas membaca untuk mendalami suatu tema ini lah yang menjadikan plagiasi semakin berkembang. Disini diperlukan ketelitian dari seorang guru untuk menyeleksi karya mana yang benar benar asli karya sendiri atau hasil plagiasi yang di ubah.

Suasana diskusi kelas filsafat Fordi Mapelar bersama Bapak Agus R. Subagyo

Lantas bagaimana meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra? Salah satu usaha yang sudah dilakukan Bapak Agus R.Subagyo adalah dengan melakukan pertunjukan sastra di jalanan, Beliau mencoba merubah stigma masyarakat tentang pertunjukan sastra yang hanya bisa dilakukan di gedung-gedung dan dinikmati segelintir orang. Dengan apa yang dilakukan Beliau,  sekarang pertunjukan sastra dapat dinikmati dengan nyaman tanpa memikirkan biaya dan lain sebagainya. Selain itu, Bapak Agus R.Subagyo juga melepas pekerjaanya sebagai pembina sastra di sekolah menengah atas (SMA) dan memilih mengabdikan dirinya untuk mengajar sastra di jenjang sekolah dasar (SD) . Menurut beliau, anak SMA hanya menggebu gebu belajar sastra pada saat sekolah dan setelah lulus mereka sudah tidak minat lagi tentang sastra. Hal itu dikarenakan mayoritas siswa belajar sastra hanya untuk keperluan lomba dan sangat sedikit yang benar benar mencintai sastra. Sedangkan dengan mengajari anak-anak SD tentang sastra dapat menimbulkan cinta terhadap sastra di hati mereka sehingga apapun jurusan yang mereka pilih nanti, mereka akan tetap mencintai sastra. Hal seperti inilah yang menjadi semangat Bapak Agus R.Subagyo dalam mengajari anak-anak SD.

Bapak Agus R.Subagyo telah mengabdikan dirinya di dunia sastra, menghidupkan sastra, dan hidup dari sastra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *