Forum Studi Mahasiswa Pengembang Penalaran Universitas Brawijaya atau Fordi Mapelar UB adalah lembaga kemahasiswaan yang menampung mereka yang ingin berkumpul dan berdiskusi. Berdiri sejak 13 April 1981, Fordi Mapelar telah tumbuh dengan berbagai pasang surutnya, namun tetap menjaga arah geraknya di bidang penalaran.
Bumi
berevolusi di angka ke- 41 sejak tahun 1981. Fordi Mapelar, organisasi yang
didirikan oleh para pendiri dengan keinginan memiliki suatu forum dimana mereka dapat berkumpul dan berdiskusi
maka mereka sepakat berbentuk suatu lembaga. Pada tanggal 6 April 1981 diadakan
rapat yang dihadiri oleh
mahasiswa seperti yang tersebut di atas dan tercetus ide konsep untuk membentuk
UNIT AKTIVITAS DISKUSI.
Forum Diskusi Mahasiswa
Penalaran memiliki motto “Nalar Hasta Terusing Budi” yang berarti bahwa mereka
senantiasa, bernalar, berkarya, menganalisa pikiran adalah kelanjutan dari budi yang
arif untuk memebentuk manusia seutuhnya sesuai dengan hakekat manusia. “Nalar Hasta Terusing Budi” menurut rumusan candra
sengkala adalah ‘nalar’ berwatak 1, ‘hasta’ berwatak 8, ‘terusing’ berwatak 9,
dan ‘budi’ berwatak 1. Sebagaimana lazimnya sengkala dibaca terbalik,
1981 tahun berdirinya FORDIMAPELAR Universitas Brawijaya.
Pengembangan
zaman yang dinamis, tidak menjadikan FORDI MAPELAR kaku dan apatis. Namun,
selalu berkembang secara aktif dan menorehkan pemikirannya untuk
pengejawantahan idealism mahasiswa dalam pemenuhan tanggung jawab sosialnya.
Rangkaian Dies Natalis dibuka dengan
Bakti Sosial pada tanggal 17 April 2022 dan terletak di Panti Asuhan
Nurussaadah, Batu. Dilaksanakan dengan berbagi adalah tujuan utama, bahwa
kesenangan yang didapat tidak hanya milik sendiri namun juga harus dirayakan
bersama. Diikuti oleh 30 (tigapuluh) peserta dari panti itu sendiri, dan 20
(duapuluh) dari panitia. Berbagi tentang mimpi, masa depan, dan langkah-
langkah futuristik menjadi agenda utama pada hari itu. Peserta
memberikan respon yang aktif, sehingga acara berjalan dengan lancar.
Disambung
dengan acara Sambang Purna pada tanggal 21 Mei 2022 sekaligus Halal Bihalal
Idul Fitri. Sambang Purna bertujuan untuk lebih mempererat hubungan purna
dengan anggota dan purna dengan purna itu sendiri. Dilaksanakan pada platform online menjadikan cukup banyak
partisipan yang aktif dan turut meramaikan acara itu. Seperti yang kita
ketahui, bahwa FORDI MAPELAR adalah tempat berkembang yang sama dan rasanya
tidak etis kalau tidak mengenal satu sama lain. Acara ini dibuka oleh sambutan
pendiri, Sundjojo yang menceritakan terkait proses berdirinya dan dinamika awal
pada era 80- an. Berlanjut kepada sharing
session dengan purna- purna lainnya yang menceritakan terkait pengalamannya
saat mengembangkan penalarannya di FORDI MAPELAR. Acara ini meningkatkan kebanggaan
pada lubuk hati para anggota, dikarenakan organisasi mereka berkembang telah
melahirkan sosok- sosok hebat yang pastinya juga akan seperti itu terhadap diri
mereka sendiri.
Rangkaian
acara selanjutnya ialah Webinar, dengan tema “Eksistensi Kebebasan Hal Sipil
dalam Bersuara di Indonesia” dengan pemateri dr. Gamal Albinsaid selaku Founder Indonesia Medika dan Daniel
Alexander Siagian selaku Koordinator YLBHI Malang. Dibuka oleh Pak Arif selaku
perwakilan dari bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya, webinar ini
berhasil diikuti oleh 132 orang yang ingin berbagi dengan kedua pemateri yang
berpengalaman di bidangnya. Penampilan dr. Gamal membagikan penjelasan terkait
bijak bersuara di lingkup 5.0 dan disusul oleh Mas Daniel dalam penyampaian
dasar hokum dalam bersuara di Indonesia. Webinar berjalan menarik dengan
moderator yang berasal dari FORDI MAPELAR yakni Rifki Hidayatullah, selaku Staf
Divisi Keilmuan dan Penalaran.
Acara terakhir dalam rangkaian Dies- Natalis ke- 41 adalah Lomba Debat. Berhasil menggaet 44 (empat puluh empat) tim dari seluruh Universitas Se-Indonesia menjadikan perlombaan ini cukup sengit. Dinilai oleh 3(tiga) juri yang mumpuni dalam bidangnya yaitu, Ayeshia Dinar, Almas Rioga, dan Ahmad Kushay. Lomba debat kali ini bertemakan “Kemanusiaan dalam Era Individualisme yang Masif” dan membahas tema- tema yang sedang booming untuk saat ini. Debat ini dibagi dalam 3 (tiga) babak yakni penyisihan, pre- semifinal, dan final. Babak penyisihan dilaksanakan dengan penilaian juri terhadap video opini para peserta yang berhasil menyaring hingga tersisa 8 (delapan) tim. Selanjutnya, babak pre- semifinal dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting dengan tujuan mengambil 4 (empat) terbaik untuk berlanjut di laga final. Final dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2022 dan berjalan seru, karena argumentasi dari tiap tim berdasar matang dan penyampaian yang jelas. Juara I diraih oleh tim dari Universitas Kristen Satya Wacana, Juara II diraih oleh Institut Teknologi Bandung, dan Juara III diraih oleh Universitas Padjajaran.
Berikut rangkaian acara Dies Natalis ke- 41 FORDI MAPELAR UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Besar harapan bahwa rangkaian acara selanjutnya akan bertambah kemanfaatannya dalam peningkatan eksistensi FORDI MAPELAR dan guna untuk khalayak luas. Selamat Ulang Tahun Fordi Mapelar, Nalar Hasta Terusing Budi. Salam Penalaran! (SNA/PSDM)
COVID-19 sudah merajalela selama satu
tahun lamanya di Indonesia. Sudah satu ramadhan kita lewati tanpa bertemu sanak
saudara. Tahun lalu kita melewatinya dengan bermaaf-maafan secara virtual demi
memutus rantai penyebaran COVID-19. Pada tahun ini, belum Nampak tanda-tanda
COVID-19 akan beranjak dari Indonesia. Itu artinya, kemungkinan besar
masyarakat Indonesia tidak bisa mudik ke kampung halaman dan bertemu keluarga,
teman, serta sanak saudara yang terkasihi.
Mudik merupakan tradisi yang selalu
dilakukan oleh masyarakat di Indonesia setelah melaksanakan ibadah puasa selama
satu bulan di bulan ramadhan. Mengingat bahwa mudik akan mengumpulkan banyak
orang-orang yang berkerumun, tahun ini pemerintah masih perlu mempertimbangkan
kebijakan yang lebih baik apakah tahun ini bisa dilakukan mudik atau tidak. Hal
ini dilakukan karena apabila mudik diizinkan dapat memicu lonjakan kasus
COVID-19 di Indonesia.
mudik Lebaran adalah momen untuk melepas
rindu setahun sekali setelah berbulan-bulan tak bertatap muka dan mendengar
kabar. Pastinya, semakin kuat ikatan keluarga akan semakin kuat juga usaha
untuk bisa mudik.
dorongan keagamaan yang telah menjadi
budaya. Bagaimana tidak? Sebagai seorang muslim tentu sadar, setelah berpuasa
selama sebulan penuh merupakan hari dimana kita mendapatkan ampunan atas dosa
kita terhadap Allah. Namun, dosa kita terhadap sesama manusia tidak akan
diampuni bila belum saling meminta maaf. Pada umumnya saling maaf dilakukan
dengan berjabat tangan secara langsung. Selain bersilaturahim, ziarah ke kubur
merupakan ajaran yang sangat dijunjung tinggi dalam islam.
Sejauh ini mudik merupakan suatu budaya
yang melekat dalam lingkup masyarakat indonesia khususnya mereka yang hidup
dalam wilayah perantauan. dan perayaan hari-hari besar sepert contohnya idnul
fitri dan natal merupakan sebuah puncak dimana masyarakat indonesia ini ramai
sekali untuk melaksanakan mudik.
Selain itu makna dari mudik berarti
berkumpulnya sanak saudara satu sama lain untuk merayakan hari besar keagaamaan
secara bersama. Namun, kenyataannya pada tahun 2020 dalam pelaksanaan idul
fitri dan tahun baru pemerintah melarang masyarakat indonesia untuk melakukan
mudik dikarenakan untuk menghindari wabah penularan virus covid-19. Hal
tersebut menjadi sangat berbeda sekali terkait dengan perayaan idul fitri dan
natal sebelumnya , dimana kita biasanya berkumpul untuk merasakan momen bersama
keluarga dengan penuh suka cita tetapi digantikan dengan cara berkomunikasi
secara jarak jauh melalui vidio call, platform meeting, dll.
Wacana pelarangan mudik tersebut
rencananya akan diterapkan lagi oleh pemerintah mengingat pelaksanaan puasa dan
idul fitri akan dilakukan sebentar lagi. Hal tersebut menuai kontra kepada
masyarakat indonesia, karena di tahun sebelumnya sangat ketat sekali tentang
pelarangan mudik. Hal yang menjadikan pertimbangan disini bahwa puasa dan idul
fitri ini merupakan sebuah momen dimana masyarakat melaksanakan silaturahmi
secara langsung. Apabila pelarangan mudik ini diterapkan kembali kepada
masyarakat akan menuai beberapa kecaman.
Selain itu pada tahun sebelumnya untuk
cuti hari raya idul fitri ini telah dibatasi oleh pemerintah, jadi pada tahun
2020 cuti hari raya idul fitri kepada pekerja hanya diberikan waktu selama dua
hari saja. kemudian ini dirasa kurang efisien karena seharusnya cuti kerja yang
pada awalnya diberikan selama kurang lebih dua minggu kini dipotong hanya dua
hari saja. tidak hanya itu saja, pada tahun 2020 kemarin terdapat beberapa
perusahaan maupun pelaku usaha yang tidak/ memberikan THR kepada karyawan
secara menyicil dikarenakan kerugian akibat pandemi covid-19 sehingga
masyarakat indonesia yang berada di lingkungan perantauan tidak bisa
mengirimkan uang kepada keluarga yang ada di kampung halaman. Apabila regulasi
peraturan tersebut disepakati maka akan terjadi protes secara berkelanjutan
oleh masyarakat akibat peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Pada intinya, mudik merupakan suatu adat/tradisi
bagi masyarakat Indonesia, dimana kita berkunjung
ke sanak saudara yang berada di luar daerah/kota. Setiap tahunnya, banyak
masyarakat Indonesia berhilir mudik ke rumah saudara/keluarga asal mereka,
terutama masyarakat beragama islam yang
seringkali memanfaatkan momentum lebaran untuk mudik sekaligus bersilaturahmi. Tetapi
semenjak adanya wabah COVID-19 yang tingkat penularannya sangat cepat, arus
hilir mudik berangsur-angsur di perketat dan bahkan pemerintah mulai memberi himbauan larangan mudik untuk meminimalisir penularan
wabah. Banyak pandangan-pandangan pro dan kontra yang ada tentang adanya himbauan
larangan mudik ini. Positifnya, penularan wabah dapat diminimalisir dan kerumunan2
pun akan berkurang dikawasan bandara, serta arus hilir mudik menjadi tidak
padat. Untuk negatifnya, banyak masyarakat yang mengecam larangan mudik ini,
terutama pada kalangan pekerja karena
ada pembatasan cuti yang awalnya diberlakukan 2 minggu, di batasi menjadi 2
hari saja, hal ini bahkan merembet hingga pembayaran THR yang tidak langsung dibayarkan
perusahaan, melainkan dicicil dan bahkan
sampai terdapat pemotongan THR kepada karyawan.
Pendidikan karakter adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk mendidik tingkah laku seseorang kearah yang positif. Pada anak usia Sekolah Dasar pendidikan karakter amat sangat penting untuk ditanamkan karena di usia ini anak masih dalam perkembangan konkret. Tahap dimana anak mulai belajar berpikir logis dan sistematis. Sehingga, pendidikan karakter menjadi kunci perubahan nilai,sikap dan perilaku bagi anak kearah yang lebih baik. Dilansir dari kompasiana.com Nilai-nilai pendidikan karakter harus diajarkan guru dengan baik dan benar, agar anak-anak di usia SD dapat memiliki jiwa dan kepribadian yang ungggul. Jika, anak-anak SD memiliki karakter yang baik, maka besar kemungkinan Indonesia akan memiliki generasi muda yang unggul dan bermartabat lainnya. Namun, sayangnya sekarang ini pendidikan karakter belum dapat terealisasikan dengan baik dalam lembaga pendidikan di Indonesia karena adanya wabah covid-19 yang mengharuskan sistem belajar secara daring. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dalam mengajarkan pendidikan karakter di masa pandemi covid-19. Pandemi covid-19 saat ini telah membuat sekian dari aspek kehidupan terdampak olehnya. Dimulai dari terpikulnya aspek perekonomian baik tingkat internasional, nasional, maupun daerah. Resesi ekonomi tak terhindarkan saat masa pandemi saat ini, penurunan kurva arus jual beli cenderung menurun. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah tentunya harus bekerja keras untuk bertahan dan bangkit dari keadaan pandemi saat ini. Dalam ranah Pendidikan, tentu saja terdampak. Salah satu yang menjadi acuan bahwa Pendidikan pun demikian terdampak akibat covid-19 yakni diberlakukannya kebijakan sekolah daring atau dalam jaringan yang berbasis online tatap muka secara virtual. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan keadaan seperti biasanya, peserta didik pun saat kelas online seperti ini kurang terkontrol akibat pemahaman teknologi antara siswa dan guru belum sepenuhnya merata dan memahami lebih dalam. Demikian pula dengan Pendidikan karakter saat sekolah daring saat ini, tentu saja sangat berbeda penerapannya dengan sekolah luring. Hal ini bisa dilihat dari bebasnya peserta didik ketika melakukan pembelajaran daring saat kegiatan belajar mengajar, di sisi lain pandangan mereka pada kelasnya, namun bisa juga mereka di sisi lain membuka platform lain untuk dijadikan hiburan saat kelas daring tersebut. Tentu saja Pendidikan karakter saat masa pandemi yang mengharuskan tatap muka secara virtual kurang terkontrol, dikarenakan peserta didik diharuskan dikontrol oleh guru yang bertugas memantau perkembangan karakter mereka secara langsung. Saat pembelajaran daring tentu Pendidikan karakter diharuskan tetap dilaksanakan dengan pemahaman kompetensi dasar yang mengharuskan peserta didik yang tidak hanya memahami materi pembelajarannya, namun perlu memahami makna yang dimaksud di dalam materi tersebut, agar mereka tidak hanya mampu memahami materinya namun dapat dikembangkannya dalam penerapannya di kehidupan sehari hari yang disebut sebagai Pendidikan karakter. Pendidikan karakter sangat penting, karena berkaitan dengan jati diri mereka dalam memahami ranah kehidupan nantinya. Sebagai contoh saat mereka memahami materi mengenai perubahan sosial di ilmu sosialnya. Tentu pemahaman terkait materi perubahan sosial harus dipahami maknanya dan apa maksudnya dan bagaimana cara menanggapi perubahan sosial terutama di masyarakat. Pendidikan karakter dapat diciptakan dari pemahaman materi yang kemudian dikembangkan melalui struktural pola pikir konstruktif yang dapat mengembangkan pemikiran kritis yang dapat berguna bagi keefektifan penerapan Pendidikan karakter. Dampak dari pandemi Covid-19 ini memberikan efek yang sangat besar terutama dalam hal pendidikan, dimana pada saat ini orang tua dan keluarga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap kualitas pendidikan, moral, dan karakter anak. Karena metode pembelajaran dilakukan secara daring dari pendidikan dasar hingga perkuliahan dilakukan, akibatnya orang tua juga berperan sebagai guru di rumah. Banyak hal positif apabila pembelajaran dilakukan secara daring, salah satunya yaitu orang tua dapat memahami karakter anak ketika di sekolah, dan orang tua lebih mudah untuk mengatur pergaulan anak. Tetapi di sisi lain anak juga merasakan tekanan yang dilakukan oleh orang tua, seperti metode pembelajaran yang dilakukan orang tua berbeda dengan guru di sekolah. Sehingga terkadang anak-anak merasa jenuh dan mengalami mental ilnes. Namun sedikit sekali orang tua yang dapat memahami keadaan tersebut dan menganggap sebagai hal yang biasa. Guru di sekolah memiliki peran penting dalam membimbing anak pada jenjang dasar untuk memberikan insight positif di usia anak-anak. Karena sejatinya mereka belum menerima perubahan yang luas oleh lingkungan sehingga pendidikan berkarakter, moral dapat terbentuk dengan mudah. Namun pada saat pandemi ini pendidikan berkarakter kurang diperhatikan bagi siswa sekolah dasar. Karena waktu belajar yang cukup luang, media pembelajaran yang kurang inovatif dan kurangnya pengaruh positif dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu siswa cenderung menjadi pemalas dan kurang memperhatikan dalam hal tata krama. Selain dari beberapa hal tersebut, belajar secara daring di rumah apabila dilihat secara seksama kurang mendapatkan respon kepuasan dari para siswa. Karena hanya beberapa saja orang tua yang paham tentang materi pelajaran anak sehingga banyak orang tua yang menyerahkan tentang materi sekolah terebut pada bimbingan belajar dan selebihnya membiarkan anak belajar secara mandiri dengan bantuan internet. Pada zaman sekarang memang pada dasarnya internet semakin canggih dan minim sekali batasan akses untuk anak-anak. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa nantinya anak-anak dapat mengakses situs dewasa selain digunakan untuk media pembelajaran. Pengawasan orang tua perlu dipantau lebih lanjut agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.Kemudian komunikasi antara orang tua dan guru pada saat pembelajaran daring ini sangat diperlukan. Karena guru juga perlu memantau terkait pendidikan anak selama menjalani sekolah jarak jauh agar pendidikan dapat berjalan sesuai dengan kurikulum yang telah direncanakan. Selanjutnya orang tua juga harus sering berkonsultasi tentang materi yang diberikan oleh guru dengan harapan orang tua dapat turut serta mendukung dalam metode pembelajaran jarak jauh. Dengan berjalannya waktu kegiatan belajar-mengajar dalam metode pembelajaran jarak jauh sudah menjadi hal biasa bagi semua siswa-siswi sekolah dasar karena banyak yang dianggap belajar dirumah bisa melakukan berbagai kegiatan, apalagi siswa sekolah dasar yang masih berpikiran banyak bermain. Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memantau anaknya dalam kegiatan belajar, karena hanya mengandalkan guru saja tidak akan membuat siswasiswi memahami materi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan pendidikan karakter. Dalam kondisi pendemi covid-19 ini memang menjadi tantangan yang sangat berat dalam bidang pendidikan untuk tetap mengajarkan pemahaman materi dan pendidikan karakter kepada siswa-siswa. Materi yang disampaikan oleh guru harus dapat diterima dengan pemantauan orang tua terutama dalam pendidikan karakternya. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk siswa-sisiwi dalam berperilaku dikehidupan sehar-hari. Dengan perubahan teknologi yang canggih siswa-siswi dituntut untuk memahami cara memakai kecanggihan teknologi yang memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dalam dampak positif siswa-siswi dalam melakukannya dengan baik, tetapi dampak negative harus dalam pemantauan lebih lagi oleh orang tua. Jadi, dengan kondisi covid-19 bukan menjadi halangan untuk tetap menjalankan kegiatan belajar-mengajar. Peran orang tua sangat diperlukan bagi anak-anaknya untuk dapat mengembangkan pendidikan karakter dalam lingkungan rumah, karena dalam masa ini sopan santun dalam kegiatan belajar-mengajar harus diterapkan. Tak hanya itu peran orang tua dalam pemantauan penggunaan teknlogi untuk mengatasi dampak negatif bagi anak-anaknya harus secara ketat dan baik.Peran guru dalam kegiatan belajar-mengajar harus dapat memberikan pemahaman materi yang baik, dan menggunakan metode yang berbeda agar siswa sekolah dasar tidak merasa jenuh maka diperlukan metode yang baru seperti banyak game, pembelajaran dengan animasi dan lain-lain. Tak hanya memberikan pemahaman materi guru juga harus memberikan contoh untuk pendidikan karakter meskipun dalam metode pembelajaran jarak jauh dengan cara memperhatikan sopan santun siswa-siswinya dalam berbicara dan memerhatikan saat kegiatan belajar mengajar. Peran anak dalam kegiatan belajar mengajar jarak jauh ini harus mempunyai semangat untuk belajar dengan sungguh dan berusaha memahami materi dengan berbagai cara karena kecanggihan teknologi. Setelah dapat memahami maka siswasiswi dapat menerapkan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal kedepannya. Demikian essay mengenai dampak pendidikan karakter di sekolah dalam masa pendemi covid-19 yang memberikan banyak tantangan dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan metode jarak jauh dan dapat menrapkan pendidikan karakter siswa-siswi. Maka dari itu kita semua harus tetap semangat untuk belajar sungguh-sugguh, pendemi covid-19 bukan menjadi suatu hal halangan. Tetap semangat dan jaga kesehatan
Buku Bumi Manusia merupakan
salah satu tetralogi buku dari karya Pramoedya Ananta Toer. Adapun karya
tetralogi tersebut meliputi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak
Langkah, dan Rumah Kaca. Semua buku tetralogi tersebut satu kesatuan
saling melengkapi antarwaktu dan sifatnya berlanjut. Buku Bumi Manusia bercerita
dengan berlatar belakang pada abad 18 akhir sampai abad awal 21 yang pada saat
itu Indonesia di bawah pemerintahan Kolonial Belanda. Buku ini sifatnya fiksi.
Motif daripada sang penulis ingin menggambarkan corak keadaan pada masa
Kolonial Belanda dengan ingin mengaktifkan imajinasi sang pembaca agar bisa
mendapatkan gambaran yang abstrak tentang keadaan Indonesia pada masa kolonial.
Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan para pembaca memiliki interpretasi yang
berbeda terkait dengan latar belakang yang ada di buku tersebut. Sang penulis
tidak hanya ingin berusaha memberi gambaran tentang keadaan masa Kolonial
Belanda, ia ingin menambahkan unsur-unsur pendukung agar sang pembaca tidak
hanya disuguhkan corak sejarah yang terkesan membosankan, tetapi sang penulis
ingin menceritakan seorang tokoh yang memiliki hubungan asmara dengan segala
permasalahannya. Tokoh utama daripada buku Bumi Manusia adalah Minke.
Dia merupakan seorang anak muda yang tergolong pribumi, tetapi memiliki jiwa
sosial dan self-urgency dan non-kooperatif pada pemerintahan. Dia
merupakan anak dari seorang pejabat sehingga dapat berkesempatan untuk menempuh
pendidikan yang pada saat itu hanya golongan tertentu yang dapat mengenyam
pendidikan. Dengan memanfaatkan kemampuan yang ia memiliki, ia ingin menepis
opini tentang stratifikasi sosial sehingga tidak ada kesan kesenjangan di
masyarakat antar golongan tertentu.
Pramoedya Ananta Toer merupakan seorang yang memiliki paham komunis. Beliau
aktif di kegiatan keorganisasian partai komunis dengan berfokus pada karya
sastra. Akan tetapi, orientasi beliau terhadap pahamnya tidak semena-mena condong
terhadap politik yang memiliki dorongan untuk mempromosikan ideologinya ke
masyarakat. Beliau hanya berfokus pada bidang minat kajiannya, yaitu sastra
yang pada saat itu dibiayai oleh Partai Komunis Indonesia. Partai Komunis
Indonesia memiliki organisasi naungan yang berorientasikan sastra, yaitu Lekra.
Layaknya ideologi komunis yang mengedepankan pembahasan seputar materialisme
dan manusia, corak yang dibawakan oleh Pram untuk bukunya Bumi Manusia memiliki
paham tentang humanisme. Salah satu kata-kata atau quotes terkenal yang
beliau miliki ialah “Kita harus adil sejak ada di dalam pikiran”, “Memanusiakan
Manusia”, dan “Berbahagialah dia yang makan dari keringatkan sendiri bersuka
karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri”. Seperti yang
dilihat bahwa kata-kata yang beliau lontarkan memiliki corak paham humanisme,
yaitu mengedepankan pada orientasi manusia dan diri sendiri setiap individu.
Terjadi
pertukaran opini terhadap bedah buku Bumi Manusia ini yang berkutat pada
apakah perlu karya sastra Pramoedya Anantar Toer ini masih cocok dikaji
mengenai gambaran masa lalu yang dibawakan. Seperti yang diketahui, buku Bumi
Manusia ini hanyalah novel fiksi. Tidak 100% nyata. Sejarah secara
komtemplatif itu subjektif dari sudut pandang masing-masing aktor atau
masyarakat. Akan tetapi, penggambaran suasana dan latar corak yang digambarkan
tidak jauh dari realitas yang ada. Selain itu, adapun motif yang dimiliki sang
penulis tidak ingin menulis buku sejarah, tetapi hanya ingin membangkitkan
imajinasi sang pembaca untuk memiliki gambaran tentang suasana Indonesia pada
abad 18 sampai 19. Perjalanan penulisan dan pengedaran buku Bumi Manusia ini
memiliki lika-liku yang panjang. Indonesia pernah memiliki sejarah tragedi yang
kelam tentang pemberontakan yang dilakukan oleh komunisme dalam upaya untuk
merebut kekuasaan dan ingin menghapus ideologi yang sudah ada. Pada masa
pemerintahan Soeharto, paham-paham yang condong kiri akan dihapuskan sampai ke
akar-akarnya mengingat peristiwa pemberontakan yang pernah terjadi sehingga Bumi
Manusia pun terkena dampaknya dengan ditariknya buku tersebut dari
peredaran. Seperti yang diketahui bersama, nilai kandungan yang dimiliki buku
tersebut menceritakan atau menggambarkan nilai-nilai yang ada di paham
komunisme, seperti stratifikasi sosial, humanisme, dan lain-lain. Oleh karena
itu, apakah masih layak masyarakat dan terkhususnya mahasiswa untuk mengkaji
ulang buku Bumi Manusia dengan konsekuensi masyarakat Indonesia dan
pemerintah masih sensitif dengan hadirnya paham komunisme? Di dalam kaca mata
hukum, kendati paham atau doktrin apa pun yang disampaikan dan diredaksikan di
sebuah buku ataupun media lainnya, selama tidak ada kegiatan penghasutan
ideologi atau doktrin komunisme tertentu, hal tersebut masih dianggap wajar
karena seseorang tidak bisa dipidana oleh karena pemikiran yang dimilikinya.
Orang boleh berfantasi memiliki ideologi tertentu selama tidak ada kegiatan
atau tindakan yang konkret dari pemahaman yang dimiliki
Agus R. Subagyo Seorang Sastrawan Nasional asal Nganjuk Jawa Timur
Dalam rangkaian diskusi ke delapan Kelas filsafat fordi mapelar mengambil topik Filsafat, Sastra, dan Pendidikan.
Sastra, satu kata yang sering kita dengar, namun apakah kita mengerti apa sebenarnya sastra itu? Kebanyakan orang hanya menganggap sastra sekedar karya tulis semata tanpa bisa melihat suatu seni dan nilai yang ada didalamnya. Di era sekarang, sangatlah wajar jika minat akan sastra mulai menurun. Penurunan minat masyarakat termasuk pelajar terhadap sastra terjadi karena beberapa faktor. Menurut Bapak Agus R.Subagyo, seorang Penyair Rumah Ilalang, faktor penyebab menurunnya minat sastra adalah mutu pendidikan dan teknologi. Mutu pendidikan di Indonesia mengenai sastra sangatlah rendah dengan dibuktikan banyak guru bahasa Indonesia yang kurang paham tentang sastra itu sendiri. Hal ini disebabkan latar belakang pendidikan guru yang mayoritas berasal dari pendidikan bahasa Indonesia bukan dari jurusan sastra murni dan para lulusan sastra murni banyak yang tidak menjadi guru karena sebelum menjadi guru harus mengambil Akta IV yang prosesnya tidak mudah, kedua hal tersebutlah yang menyebabkan banyak murid tidak mendapat pemahaman tentang sastra itu sendiri. Selain itu, kebanyakan guru juga menentukan tema dalam pembuatan suatu karya sastra yang dapat membatasi kekreatifitasan siswa dan siswa yang tidak bisa membuat karya sesuai tema cenderung akan melakukan sebuah plagiasi, mengingat saat ini plagiasi cukup mudah dilakukan dengan hanya membuka internet dan melakukan perubahan sedikit. Sifat malas membaca untuk mendalami suatu tema ini lah yang menjadikan plagiasi semakin berkembang. Disini diperlukan ketelitian dari seorang guru untuk menyeleksi karya mana yang benar benar asli karya sendiri atau hasil plagiasi yang di ubah.
Suasana diskusi kelas filsafat Fordi Mapelar bersama Bapak Agus R. Subagyo
Lantas bagaimana meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra? Salah satu usaha yang sudah dilakukan Bapak Agus R.Subagyo adalah dengan melakukan pertunjukan sastra di jalanan, Beliau mencoba merubah stigma masyarakat tentang pertunjukan sastra yang hanya bisa dilakukan di gedung-gedung dan dinikmati segelintir orang. Dengan apa yang dilakukan Beliau, sekarang pertunjukan sastra dapat dinikmati dengan nyaman tanpa memikirkan biaya dan lain sebagainya. Selain itu, Bapak Agus R.Subagyo juga melepas pekerjaanya sebagai pembina sastra di sekolah menengah atas (SMA) dan memilih mengabdikan dirinya untuk mengajar sastra di jenjang sekolah dasar (SD) . Menurut beliau, anak SMA hanya menggebu gebu belajar sastra pada saat sekolah dan setelah lulus mereka sudah tidak minat lagi tentang sastra. Hal itu dikarenakan mayoritas siswa belajar sastra hanya untuk keperluan lomba dan sangat sedikit yang benar benar mencintai sastra. Sedangkan dengan mengajari anak-anak SD tentang sastra dapat menimbulkan cinta terhadap sastra di hati mereka sehingga apapun jurusan yang mereka pilih nanti, mereka akan tetap mencintai sastra. Hal seperti inilah yang menjadi semangat Bapak Agus R.Subagyo dalam mengajari anak-anak SD.
Bapak Agus R.Subagyo telah mengabdikan dirinya di dunia sastra, menghidupkan sastra, dan hidup dari sastra.
Dengan menyebut puji syukur terhadap tuhan yang maha Esa maka kami dengan bangga memperkenalkan karya tulis kader kami yang kebetulan sedang mengeluti dunia kepenulisan sebagai penulis muda baru yaitu Avuan Muhammad Rizki telah menulis buku kedua nya yang berjudul “7 Jalan Mahasiswa“. Berikut kami lampirkan Sinopsisnya :
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Masalahnya jumlah mahasiswa saat ini sudah sangat banyak namun kualitas mereka tidak meningkat signifikan dari tahun-tahun, bukan tidak ikut kegiatan organisasi penyebabnya namun karena mereka terlambat menemukan Jalan Mahasiswanya yang menjadikan habisnya waktu dan potensi yang tidak tergali secara optimal. Minimnya Buku tentang panduan atau pengantar dunia mahasiswa salah satu penyebab masalah ini, maka dari itu menjadikan Penulis termotivasi untuk mengangkat tema Mahasiswa ini.
Buku ini juga membahas
Tips trik menjadi Mawapres, Presiden BEM, Menghemat uang bulanan dan agar IPK tidak jatuh.
Perbandingan sederhana paham mahasiswa dalam perpolitikan kampus dan cara memilih Omek atau AO.
Hasil Survei dan Penelitian tingkat Nasional mengenai Opini mahasiswa di 7 bidang (Akademik, Organisasi, Ekonomi, Politik, Sosial, Rohani dan Asmara).
“Buku ini realistis, mengajak kita berfikir untuk menjadi mahasiswa yang sadar dengan apa yang akan dihadapi. Masa depan terlalu sayang untuk disia-siakan, buku ini mengajarkan kita untuk siap menghadapi masa depan.”
Muhammad Nur Fauzan, Presiden EM UB 2018
Harapan kedepanya kader-kader Fordi semakin aktif dalam menulis, menginspirasi teman-teman mahasiswa lainya untuk menuangkan hasil penalaranya kedalam sebuah buku dan juga bisa bermanfaat tulisanya bagi lingkungan sekitarnya. Bila ingin mendapatkan informasi lebih lanjut bisa cek websitenya https://jejakpublisher.com/product/7-jalan-mahasiswa/ . Demikian SALAM PERJUANGAN!!!!
Dengan menyebut puji syukur terhadap tuhan yang maha Esa maka kami dengan bangga memperkenalkan karya tulis kader kami yaitu Avuan Muhammad Rizki telah menulis buku pertama nya yang berjudul “Rohis dari dua perspektif“. Berikut kami lampirkan Sinopsisnya :
Rohis (Rohani Islam) adalah organisasi yang bergerak dalam pengembangan rohani Islam, potensi diri dan bergerak dalam berdakwah. Buku ini menawarkan pengenalan apa itu Rohis bagi yang belum pernah bergabung dan juga pertanyaan-pertanyaan seputar Rohis yang sering muncul. Buku ini juga menawarkan dua perspektif yang bertentangan terhadap Rohis, permasalahan yang selama ini terjadi dan juga solusinya. Buku ini juga ditulis oleh dua penulis yang berbeda perspektif sehingga buku ini bisa terhindar dari bias perspektif agar bisa dibuat netral sebisa mungkin. Buku ini bisa menjadi refleksi kritis yang menarik bagi teman-teman yang ingin mengkaji soal Rohis. Berikut komentar mereka
“Karya bagus, permulaan yang diharapkan mampu memprovokasi (motivasi yang sangat kuat) untuk menjelajah Islam yang sophiscated. Tak menggurui namun mengajak dialog dalam Islam RahmatanLil’Alamin”. –Kyai Romo Indarwanto, BA.,Drs.,SH.,M.Si.,Ph.D
“Buku ini sangat bermanfaat bagi kita yang selalu memohon kepada Allah untuk diberikan jalan yang lurus, cocok untuk membangun langkah hijrah menjadi lebih baik”. –Muhammad Nur Fauzan, Presiden EM UB 2018
Harapan kedepanya kader-kader Fordi semakin aktif dalam menulis, menginspirasi teman-teman mahasiswa lainya untuk menuangkan hasil penalaranya kedalam sebuah buku dan juga bisa bermanfaat tulisanya bagi lingkungan sekitarnya. Bila ingin mendapatkan informasi lebih lanjut bisa cek websitenya https://jejakpublisher.com/product/rohis-dari-dua-perspektif/. Demikian SALAM PERJUANGAN!!!!
ILP2MI atau singkatan dari Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia memiliki kegiatan Rutin yang diadakan setiap satu tahun 2 kali. Pertama Rakernas yang kedua adalah Simposium. Simposium adalah salah satu program Wajib Rutin ILP2MI yang pada tahun 2018 ini diselenggarakan oleh UKMP Unair sebagai tuan rumah nya.
ILPMI sederhana nya adalah Suatu wadah yang menaungi lembaga dan/atau UKM yang bergerak di bidang penalaran, keilmuan dan penelitian di seluruh Indonesia ini berfungsi sebagai tempat koordinasi dan konsolidasi untuk mengembangkan lembaga tersebut dan untuk pengembangan bangsa. Maka Fordi Mapelar UB sebagai salah satu Anggota nya dan juga salah satu pengagas berdirinya ILP2MI sudah seharusnya mengikuti Acara rutin ini demi menyukseskan acara Potassium 2018 pada tanggal 4-6 Mei 2018 Lalu. Dalam Potassium 2018 ini ada beberapa rangkaian acara pertama Simposium Anggota, Expo Pengmas, Field Trip dan yang terakhir lomba Penalaran Competition (Esai).
Delegasi yang dikirimkan oleh Fordi Mapelar UB sebanyak 2 orang. Pertama ia adalah Sekretaris Jenderal Fordi Mapelar UB 2018 Avuan Muhammad Rizki FISIP/Hubungan Internasional/2015. Kedua ialah Ibnu Najah Barlian Hadi Utomo Filkom/Teknik Informatika/2015 selaku Sekretaris Umum Fordi Mapelar UB 2018.
Puji Syukur terhadap Allah SWT/Tuhan YME, Fordi Mapelar UB berhasil menjuarai Lomba Penalaran Competition sebagai Juara 2 atas nama Avuan Muhammad Rizki. Adapun Judul Penelitian yang di simposiumkan oleh Fordi Mapelar adalah “Dampak Penerapan PTN BH Terhadap kualitas Mahasiswa Universitas Brawijaya”. Kegiatan Berjalan dengan lancar dan baik sehingga seluruh perserta dapat menjalankan, menikmati dan menghayati Acara.
“Harapannya, setelah kita semua selesai menjalani acara ini dapat kita implementasikan semangatnya, manfaatnya dan pelajaran yang didapat ke UKM masing-masing. Serta kita bersama membangun bangsa melalui Penalaran dan penelitian harapanya mahasiswa yang berkualitas maka Indonesia Berintegritas ” ujar Avuan Muhammad Rizki Sekjend Fordi Mapelar UB 2018.